Panduan Anda untuk Menjual Properti
Artikel ini menjelaskan mengenai bagaimana menjual properti secara efektif sehingga berguna bagi Anda untuk mengambil keputusan dalam menjual properti. Hal tersebut dirangkum dari pengalaman Ray White Real Estate yang telah berhasil membantu banyak individu, perusahaan, dan keluarga dalam memasarkan properti mereka di jangka waktu sepuluh tahun terakhir ini.
Persiapan Penjualan
Orang yang akan membeli properti kita termasuk investor harus “menyukai” dulu properti
tersebut. Kesan pertama selalu diingat. Jadi, penampilan yang terawat, apik, dan segar baik
di luar maupun di dalam merupakan nilai tambah pada saat awal. Jika sebaliknya, maka
disarankan untuk melakukan renovasi terlebih dahulu. Kalau renovasi tersebut akan dilakukan
dengan biaya yang cukup besar, bisa dikonsultasikan dulu dengan agen properti pilihan Anda.
Tentukan Strategi dan Harga Jual yang Tepat
Cobalah untuk melihat dari sudut pandang para pembeli. Bagaimana properti Anda dengan
properti lain di sekitarnya yang sudah terjual? Bagaimana properti lain yang juga sedang
dipasarkan di sekitar area Anda? Bagaimana kondisi suku bunga bank, inflasi, kondisi pasar,
stabilitas lapangan kerja, serta kondisi perekonomian secara umum? Konsultasikan dengan
agen properti pilihan Anda.
Cara Apa untuk Menjual?
Ray White Real estate dapat memastikan bahwa metode pemasaran yang paling berhasil dan
populer adalah Private Treaty dan Auction (Lelang).
Private Treaty
Properti Anda akan ditawarkan ke pasar dengan harga yang disepakati oleh Anda dan agen properti Anda, serta berdasarkan analisa harga pasar. Pertimbangan metode ini:
- Harga penawaran pembeli biasanya lebih rendah dari harga yang telah ditentukan.
- Jangka waktu menjual tak terbatas dapat mengakibatkan lebih banyak biaya promosi dan
menurunnya harga properti.
Auction (Lelang)
Program pemasaran yang sangat terfokus dan dirancang untuk mengekspos properti Anda secara maksimum, memaksimalkan nilai jual dalam tempo singkat. Pertimbangkan metode ini:
- Tanpa menyebut harga akan menarik pembeli lebih luas.
- Ada kemungkinan beberapa pembeli tidak datang saat lelang karena takut resiko kalah
dalam penawaran (bid).
Melakukan Pemasaran
Fokuskan untuk menarik perhatian bahwa properti Anda sedang dipasarkan. Dioptimalkan database pembeli potensial dari agen properti pilihan Anda termasuk database pembeli di sekitar properti yang sedang dipasarkan.
Kegiatan ini membutuhkan dukungan alat bantu pemasaran seperti spanduk dan papan tanda “dijual”, brosur promosi, letter box drop, direct mail, iklan di media cetak, dll. Anda juga dapat melakukan kegiatan Open House / Inspeksi Properti karena merupakan cara yang baik dalam memaksimalkan saat kunjungan dan pembeli potensial akan lebih nyaman dengan kemudahan serta situasi terbuka tersebut.
Menanggapi Penawaran
Anda harus menanggapi dan menyeleksi semua penawaran yang masuk. Yang terbaik akan maju untuk negosiasi. Anda dapat menyerahkan tugas tersebut kepada agen properti pilihan Anda.
Estimasi Biaya
Biaya-biaya lain yang harus diperhitungkan selain anggaran untuk mempromosikan properti Anda antara lain adalah:
pajak bagi pejual, biaya administrasi notaris/PPAT, biaya sertifikat dan balik nama, biaya lelang (kalau cara lelang), pajak bumi bangunan yang masih terhutang, dan sebagainya.
Pasca Penjualan
Pada umumnya, penawaran yang disepakati semua pihak dituangkan dalam bentuk kontrak dan ditanda-tangani sudah mengikat secara hukum. Hal-hal yang disiapkan sebelum AJB ( Akte Jual Beli) atas nama perorangan:
1. Sertipikat Asli
2. Akte Jual Beli Terakhir
3. Akte Kelahiran
4. Kartu Keluarga (KK)
5. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
6. WNI dan Surat Ganti Nama (bila ada)
7. Surat Nikah (bila ada)
8. IMB
9. Denah Properti (Blueprint)
10. Rekening Telepon, Listrik dan Air
11. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
12. dll.
Selamat Menjual!
RayWhiteTomang.com | 2 February 2009